Cara mengolah kotoran kambing menjadi pupuk organik cair(POC) super
cara mengolah kotoran kambing menjadi pupuk organik cair(POC) super
Seperti halnya pupuk kandang yang memiliki kandungan sama, pupuk cair dari kotoran kambing ini dapat pula kita aplikasikan secara langsung pada tanaman.
Namun meskipun unggul dalam beberapa hal, pupuk cair mempunyai sejumlah kekurangan, diantaranya nutrisi yang terkandung dalam pupuk cair lebih rentan hilang oleh sebab terbawa erosi.
Cara Pembuatan Pupuk Cair ada 2 Jenis
Menurut cara pembuatannya, pupuk cair dibedakan menjadi dua jenis. Yang pertama yaitu pupuk organik yang dilarutkan ke dalam air sebelum pengaplikasiannya, pupuk organik yang dilarutkan atau diencerkan dapat berupa pupuk apa saja seperti pupuk kompos, pupuk kandang, atau campuran antar keduanya.
Meskipun lebih instan serta praktis dalam mendapatkannya, namun banyak keluhan seputar penggunaan dan penerapnnya dalam tanaman. Pupuk ini memiliki suspensi yang kurang stabil dan mudah mengendap, dalam hal penyimpanannya pun tidak bertahan lama.
Sedangkan yang kedua adalah pupuk yang dibuat dengan cara memfermentasikan bahan-bahan organik dengan bantuan organisme hidup. Pupuk ini tentu saja memiliki suspensi yang lebih stabil karena unsur hara di dalamnya telah bersifat cair sepenuhnya. Nah, pada kesempatan ini, kita akan belajar membuat jenis pupuk cair yang kedua ini, bahan utamanya tidak lain adalah dari kotoran kambing.
➠Cara Membuat Pupuk Cair dari Kotoran Kambing
Yang pertama kita persiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu, berikut diantaranya:
➛Kotoran kambing ➛Molases dapat di ganti Gula merah / gula pasir ➛Bioaktivator ➛Air kelapa ➛Air cucian beras ➛Mol buah maja ➛Mol bonggol pisang ➛Mol rebung bambu ➛Mol keong mas ➛Sabut kelapa ➛Tauge ➛Tomat ➛Dedaunan ➛Urin sapi,kambing,kelinci dll jika tersedia ➛Air ➛Karung bekas/kain kasa ➛Tong plastik
➠Cara Pembuatan:
Setelah bahan-bahan tersebut terkumpul, kini kita akan mulai proses pembuatan pupuk cair dari kotoran kambing, ikutilah tahapan berikut ini:
1. Kotoran kambing dan bahan padat lainya yang sudah di rajang/cincang bila perlu di blender supaya lebih cepat proses penguraian. Di masukan masing-masing ke dalam karung bekas atau kain kasa, Lalu satu per satu bahan di masukan ke dalam tong plastik
2. Beri air bersih dan aduk semua bahan hingga tercampur rata. Takaran air yang dipakai adalah sebanyak setengah dari bahan organik yang telah dimasukkan terlebih dahulu
3. Langkah selanjutnya, Bioaktivator salah satunya EM4 dan bahan cair lainnya di campurkan hingga homogen.
4. Masukkan bahan cair yang telah di larutkan tadi ke dalam tong plastik yang telah terisi bahan utama. Presentase ideal untuk mencampur bahan-bahan ini adalah 40 % bahan cair, 60 % bahan padat
6. Hubungkan selang dengan botol berisi air, tujuannya adalah untuk menjaga suhu di dalam tong tetap stabil akibat proses pengomposan berlangsung
7. Penyimpanan tersebut akan berlangsung selama kurang lebih 21 hari lamanya sebelum bisa dibuka. Alangkah lebih bagusnya menurut kebanyakan pakar biarkan sampai 1-3 bulan, tanda yang dapat kita pakai sebagai patokan adalah apabila dari dalam tong telah tercium bau seperti tape, maka itu artinya tong telah siap dibuka.
8. Proses selanjutnya adalah melakukan penyaringan adonan pupuk untuk memisahkan bagian yang cair dengan bagian ampas, yang akan kita gunakan nantinya adalah bagian cair. Ampasnya bisa di jadikan pupuk padat organik untuk tanah
9. Pupuk cair dari kotoran kambing sudah bisa diaplikasikan pada tanaman, simpan pupuk tersebut ke dalam jirigen atau botol plastik. Dapat langsung di siramkan ke media tanah, atau disemprotkan ke bagian tanaman.
Keunggulan pupuk cair dari kotoran kambing adalah dapat membantu memperbaiki struktur tanah yang telah hilang, karena di dalam pupuk cair ini terkandung banyak unsur hara mikro yang jumlahnya lebih besar dari pada pupuk kimia. Dampaknya tentu saja pertumbuhan tanaman lebih optimal, kekurangan unsur hara seperti Nitrogen (N), Phospor (P), serta Kalium (K) dapat diatasi dengan pengayaan unsur tersebut di dalam tanah.
Aplikasi pupuk cair dari kotoran kambing ini dapat dilakukan 1 minggu sekali, dengan dosis 1 gelas per tanaman. Untuk penerapan pada tanaman holtikultura, gunakan 15 cc pupuk cair lalu dicampur dengan 1 L air.
Kandungan Hara pada Pupuk Cair dari Kotoran Kambing
Berdasar penelitian, kadar unsur hara pada pupuk cair dari kotoran kambing meliputi:
Unsur N, K, serta C-organik pad abiourine atau pun biokulture lebih tinggi jika dibanding urine atau feses yang belum difermentasi
Meskipun beberapa unsur hara seperti yang kami sebutkan di atas meningkat, namun unsur P justeru menurun jika dibanding dengan urine atau feses yang tidak difermentasi
Meningkatnya unsur N dipengaruhi oleh kehadiran mikroba Azotobacter yang mampu mengikat N dari udara, sedangkan peningkatan unsur K dan C-organik dipengaruhi oleh R. bacillus
Untuk meningkatkan jumlah unsur P, maka perlu ditambahkan mikroba yang mampu mengikat unsur P, agar nutrisi yang terkandung dalam pupuk cair dari kotoran kambing menjadi lengkap. Itu makanya kalo dalam proses pembuatan usahakan memperbanyak bonggol pisang karna dalam bonggol pisang banyak terdapat unsur P.
Dengan membuat sendiri pupuk organik cair, Anda tentu akan banyak menghemat pengeluaran dari sisi produksi. Bahan yang digunakan pun adalah bahan alami yang tidak mencemari lingkungan serta membawa residu yang berdampak negatif bagi konsumen, dan banyak kita jumpai di sekitar kita.
Demikian cara dan proses mengolah kotoran kambing menjadi Pupuk Organik Cair(POC) Super semoga artikel ini bermanfaat, selamat mencoba.
Komentar
Posting Komentar