Cara fermentasi jerami kulit jagung

Cara fermentasi jerami kulit jagung



                          

Sebenarnya kulit jagung sangat memungkinkan dapat dimanfaatkan lebih optimal lagi untuk pakan utama sebagai pengganti rumput, bukan hanya pada musim kemarau saja, tapi dapat digunakan sepanjang tahun. Dengan cara diolah terlebih dahulu untuk meningkatkan kualitasnya. 

Tujuan pembuatan jerami fermentasi:

1. Memanfaatkan limbah pertanian lebih maksimal
2. Meningkatkan nilai gizi jerami
3. Menyediakan pakan yang berkualitas bagi ternak ruminansia
4. Meningkatkan daya simpan jerami sehingga dapat digunakan pada waktu mendatang

Keuntungan pembuatan jerami fermentasi:

1. Kadar protein lebih tinggi dibanding rumput
2. Palatabilitas meningkat karena menggunakan molase
3. Daya cerna lebih tinggi karena senyawa kompleks telah didegradasi menjadi senyawa sederhana

Prinsip pembuatan jerami fermentasi:

pembuatan jerami fermentasi pada prinsipnya sama dengan pembuatan jerami amoniasi. Perbedaannya adalah jerami amoniasi bahan aktif menggunakan amonia atau urea. 

Sedangkan jerami fermentasi menggunakan mikroba sebagai aktivatornya(Bioaktivator). Sangat banyak jenis bioaktivator yang digunakan dalam pembuatan jerami fermentasi yang sudah beredar di pasaran.

Prinsipnya bioaktivator tersebut berisi beberapa jenis mikroba yang berperan dalam proses fermentasi jerami baik dalam bentuk cair maupun tepung, tergantung produsen pembuatnya.

Beberapa jenis bioaktivator yang dapat digunakaan dalam pembuatan jerami fermentasi antara lain EM4, starbio, atau biofeed.  berapa jenis bioaktivator yang dapat digunakaan dalam pembuatan jerami fermentasi antara lain EM4, starbio, atau biofeed. 

Dengan bioaktivator jerami kulit jagung dengan kandungan serat kasar yang tinggi yang berikatan dengan lignin dalam bentuk lignoselulosa dan lignohemiselulolsa, akan dirombak oleh enzim yang dihasilkan mikroba sehingga mudah dicerna.
Agar mikroba dapat tumbuh berkembang dengan optimal, maka diperlukan bahan-bahan additive  yang berfungsi sebagai media tumbuh kembang mikroba dan selanjutnya mikroba dapat mencerna jerami dengan optimal.

Bahan-bahan yang di gunakan sebagai additive adalah bahan pakan yang termasuk kelompok bahan pakan sumber energi yang mudah dicerna diantaranya tetes, gula merah, dedak dan sebagainya.

➠Bahan dan peralatan membuat jerami fermentasi

➛Bahan pembuatan jerami fermentasi:
*Jerami kulit jagung
*EM4, Starbio, Biofeed atau yang lainnya
*Tetes atau Gula cair
*Air
➛Peralatan dan perlengkapannya:
*pencacah jerami bisa berupa sabit, golok dan mesin chopper
*Ember untuk menampung air untuk mengaduk bahan
*Terpal plastik

➠Proses pembuatan jerami fermentasi

Proses pembuatan jerami fermentasi hampir sama dengan pembuatan jerami amonia, dengan tahapan sebagai berikut:
*Buatlah kotak yang terbuat dari papan atau bak yang terbuat dari tembok atau beton dengan ukuran sesuai dengan kapasitas yang di kehendaki
*Kotak atau bak di buat di bawah atap untuk menghindari sinar matahari secara langsung maupun hujan
*Alas bak di lapisi dengan dengan plastik untuk lebih menjamin keadaan hampa udara pada saat pembuatan jerami fermentasi
*Siapkan bahan-bahan yang akan digunakan
*Timbang atau takar setiap bahan yang akan di gunakan dalam pembuatan jerami fermentasi

Contoh bahan-bahan yang digunakan adalah:

*Menggunakan EM4
(Jerami 1000 kg, EM4 1 liter, Tetes 1 liter Air secukupnya). Tetes dapat di ganti dengan 0,5 kg Gula aren

*Menggunakan Starbio
(Jerami padi 1000 kg, Starbio/Biofeed 1 kg, Tetes 1 liter Air secukupnya) Tetes dapat di ganti dengan 0,5 Gula aren

*Jerami yang sudah kering, setiap 1000 kg dibutuhkan air sekitar 300-400 liter, di perkirakan sampai jerami mengandung air kira-kira 50-60%

Jerami yang sudah siap, di cacah dengan sabit atau mesin chopper langsung ke proses pembuatannya, tapi untuk menghemat biaya bisa juga jerami fermentasi di buat dalam keadaan utuh(tidak perlu di cacah)

➛Pembuatan dengan EM4:
*Larutkan tetes(molase) atau gula cair menggunakan air secukupnya di aduk sampai rata
*Jerami dibagi menjadi beberapa bagian untuk dapat ditimbun secara bertahap (lapis demi lapis)
*Larutkan EM4 kedalam air+tetes, aduk sampai rata
*Hamparkan satu lapisan jerami pada bak yang sudah disiapkan sambil di padatkan dengan cara di injak-injak secara bertahap
*Jerami yang sudah di hamparkan di siram/diperciki larutan molase, air dan mikroba secara merata
*Hamparkan kembali satu lapisan jerami di atas lapisan sebelumnya dan lakukan hal yang sama sampai jeraminya habis
*Setelah proses pembuatan selesai, tumpukan jerami di tutup dengan terpal palstik sampai rapat

➛Pembuatan dengan Starbio:
*Larutkan tetes(molase) atau gula cair menggunakan air secukupnya di aduk sampai rata
*Jerami di bagi menjadi beberapa bagian untuk dapat di timbun secara bertahap(lapis demi lapis)
*Hamparkan satu lapisan jerami pada bak yang sudah di siapkan sambil di padatkan dengan cara di injak-injak secara bertahap
*Jerami yang sudah di hamparkan di siram/di perciki larutan molase+air secara merata dan di taburi starbio secara merata pula
*Hamparkan kembali satu lapisan jerami di atas lapisan sebelumnya dan lakukan hal yang sama sampai jeraminya habis
*Setelah proses pembuatan selsai, tumpukan jerami di tutup dengan terpal plastik sampai rapat
*Usahakan tumpukan jerami mendekati keadaan anaerob. Jika perlu tumpukan jerami di tindih dengan benda berat seperti batu ataupun balok kayu yang besar
*Tumpukan jerami di biarkan tertutup selama 1-3 minggu atau lebih
*Setelah 3 minggu tumpukan jerami di buka dan jerami fermentasi suda jadi
*Jerami fermentasi di bongkar dan di angin-anginkan
*Jerami fermentasi siap di berikan kepada ternak

Seringkali pelaksanaan di lapangan merupakan gabungan antara amonia jerami dan fermentasi jerami, dengan tujuan agar hasil lebih sempurna.
Bahan-bahan yang digunakan merupakan kombinasi antara amonia jerami dan fermentasi jerami  dan proses yang terjadi merupakan kombinasi antara keduanya.
Contoh bahan yang di gunakan adalah:
*Jerami padi 100 kg
*Starbio 0,50 kg
*Pupuk urea 0,50 kg
*Tetes 0,5 kg
*Air secukupnya

Demikian cara dan proses membuat fermentasi jerami kulit jagung semoga artikel ini bermanfaat, selamat mencoba.






Komentar

Postingan populer dari blog ini

PGPR JAKABA